Sunday, April 10, 2016

SQ 913

Biasanya aku membaca novel dalam penerbangan. Hari ini juga! aku sedang asyik membaca Tan Malaka. Namun terhenti sejenak. Suara Mbak itu merebut perhatianku dari lembaran novel ini. Suaranya terasa kalau Si Mbak berkomunikasi dengan jujur dan ikhlas. Nadanya bicara terdengar lembut melayani. Walau cara bicaranya memang kalah professional dibanding pramugari yang sejak tadi wira-wiri menawarkan pelayanan (baca: menjalankan tugas). Pramugari itu sebenarnya menarik juga, bahkan lebih menarik sehingga retina mataku berkali-kali telah bergerak tanpa diperintah oleh kesadaran. Anda mesti setuju dalam satu hal ini? Karena Anda mesti juga nemahami bahwa mulai dari proses seleksi calon pramugari, berbagai training yang telah diberikan, cara dan qualitas dandanan makeup nya…. tingkat wahid semua. Di industry, kalau materialnya qualitas pilihan dan diproses secara proper tentu saja produk/jasa yang dihasilkan akan menarik setiap retina mata….eh client maksudnya. SQ dan airlines bintang lima lainnya mesti berlomba dalam pelayanan dan pencitraan. Termasuk citra para pramugari yang berpostur elegant, berdandan cantik serta cara berkomunikasi yang terhormat dengan menghafal family name setiap penumpang. Appreciate untuk pelayanan SQ. Maaf, aku agak nglantur tentang pramugari ….. tetapi sebenarnya aku masih mendengar Mbak itu yang terus bicara dalam bahasa jawa kromo sopan sambil timik-timik memapah Nenek sepuh menuju toilet pesawat. Dari percakapan yang “tersadap” aku pahami si Nenek sepuh dalam perjalanan ke Singapore untuk melihat kabar anaknya yg telah lama tinggl disana. Mungkin ia (anaknya) seorang yg berpendidikan tinggi dan sukses berkarir di Singapore. Dan tentunya ia seorang anak yang baik dan memahami orangtuanya. Begitu mendengar sang ibu pengen ketemu, maka dibelikannya tiket pesawat kelas bisnis yang paling nyaman untuk ibunya dan dua pembantunya yg aku sebut si Mbak itu. Nenek Sepuh semoga nanti bisa bercanda dengan anaknya di Singapore, tanpa harus menunggu malam pulang kerja. Semoga nanti pulangnya bisa diantara dan dipapah anaknya saat perlu ke toilet pesawat. #maafbelumsempatpulang_nengok_orangtua